27 Pimpinan Cabang IMM se-Lamongan Dilantik Serentak. 👇
Lamongan (beritajatim.com) – Sebanyak 27 Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (IMM) Kabupaten Lamongan periode 2023/2024 resmi dilantik, pada Jumat (27/10/2023), di Gedung Dakwah Muhammadiyah Lamongan.
Pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua umum IMM Jawa Timur, Mohammad Miftahul Firdaus Su’udi. Pelantikan tersebut juga dihadiri oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.
Dalam kesemptan ini l, Bupati Yuhronur menekankan 5 (lima) karakter agility (kelincahan) yang patut diterapkan oleh para mahasiswa IMM sebagai akademisi penerus bangsa.
Baca Juga: Demo Day Wirausaha Merdeka Universitas Ciputra Diikuti 80 Kelompok Bisnis
Adapun lima karakter tersebut meliputi people agility, change agility, result agility, mental agility dan learning agility.
“Sebagai mahasiswa, harus terus memperbaiki literasi diri, tidak hanya literasi membaca buku tapi dengan literasi budaya, numerik, dan lainnya yang tentu akan menambah kekuatan dan kapasistas diri, bertahan dalam tekanan mental apapun,” tutur Bupati Yuhronur.
Orang nomor satu di Kabupaten Lamongan ini juga menuturkan bahwa momen ini dapat menjadi sebuah titik untuk mengarungi masa depan yang bermanfaat dalam aktivitas IMM untuk tercapainya generasi unggul, generasi emas, di tengah perubahan zaman.
Oleh sebab itu, Bupati Yuhronur berharap, IMM mampu menjadi pionir sekaligus trendsetter agen perubahan. Sehingga, diperlukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Baca Juga: Puluhan Remaja Hendak Tawuran di Kawasan SLG Kediri
“Terus beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, masyarakat dan lainnya. Dengan adaptasi itu, nantinya dapat memperkuat diri menjadi sosok pemenang menghadapi generasi emas 2045 yang akan datang,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiah (PDM) Lamongan, Sodikin mengungkapkan, untuk mencapai generasi emas, seorang mahasiswa harus memiliki otak yang cerdas dan perasan peka agar bisa terwujud keseimbangan yang hati-hati dan berani.
“Aplikasikan ilmunya, implementasikan ilmunya, kebermanfatannya bagi manusia lain. Mahasiswa itu harus kritis, mengedepankan akal bukan otot. Kepedulian dan rasa itu perlu diasah dengan dimulai dari hal-hal kecil, paling dekat paling mudah,” katanya.
Tak cukup itu, Sodikin menambahkan, IMM identik dengan berpikir kritis, ilmiah, akademis, runtut, dan jelas madzhabnya. “Perdalam dengan serius, tidak hanya sekadar belajar, mendalami ilmu yang penting, sebagian mendalami keseluruhan,” pungkasnya. [riq/ian]
—
Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp