Skip to content

Anies Sitir Peribahasa Madura, Relawan HCM di Jember Tertawa Fisherman’s Friend

  • by

Anies Sitir Peribahasa Madura, Relawan HCM di Jember Tertawa. 👇

Jember (beritajatim.com) – Tawa dan tepuk tangan menggema di ballroom Hotel Bandung Permai, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (29/10/2023), saat kandidat presiden Anies Baswedan berpidato dengan menyitir pepatah Madura.

Anies sedang berpidato di hadapan seribu orang relawan HCM (Haji Charles Meikyansah). Dalam orasinya, dia mengajak seluruh relawan berjuang untuk membuat perubahan yang lebih baik. “Insyallah kita akan melakukan reform, perubahan. Kita berharap para santri, pondok pesantren, bisa merasakan suasana pendidikan yang lebih baik, fasilitas yang lebih baik, infrastruktur lebih baik, pendaaan lebih baik, beasiswa yang lebih banyak untuk para santri,” katanya.

Anies mengingatkan, bahwa para santri adalah bagian dari orang yang berjuang memerdekakan Indonesia. “Jangan sampai tidak merasakan (hasil kemerdekaan). Saya ingat pepatah madura. Koreksi kalau saya menyebutnya salah,” katanya.

Pepatah Madura yang dibacakan Anies itu adalah etek se athellor, ajem se ngeremmih. Itik yang bertelur, ayam yang mengerami. Anies beberapa kali keliru menyebut kata ajam yang seharusnya dibaca ajem. Namun dia membacanya ayam dan ayem.

Charles Meikyansah, legislator DPR RI Partai Nasdem, yang duduk di sebelah podium atas panggung, terlihat mengoreksi ucapan Anies. Para relawan HCM bertepuk tangan dan ikut berteriak mengoreksi pelafalan yang diucapkan Anies.

“Ayam yang bertelur, itik yang mengerami. Tidak boleh itu terjadi di republik ini lagi. Dia yang tidak bertelur yang merasakan manfaat. Ini yang berkorban mati-matian sekarang cuma jadi penonton, tidak merasakan manfaatnya,” kata Anies.

“Jangan sampai yang dulu mengikhtiarkan, hari ini cuma jadi penonton. Memang orang tua – orang tua kita ini pejuang-pejuang yang mukhlisin, orang yang ikhlas. Mereka tidak mengharapkan anak dan cucunya dapat sesuatu. Mereka berjuang karena seluruh anak Indonesia dapat kesempatan yang sama.

“Sekarang kita harus memikirkan sama-sama. Jangan sampai kaum yang dulu berjuang justru sekarang menjadi kaum yang terpinggirkan. Kaum yang dulu terdepan untuk mengambil risiko, justru sekarang yang terbelakang untuk mendapatkan manfaat. Kita harus menjadikan republik ini adil bagi semuanya,” kata Anies.

Anies mengajak para relawan untuk bekerja bersama. “Semua yang kita kerjakan punya dampak. Mungkin tidak diketahui masyarakat umum, tapi insyaallah dicatat jadi amal soleh perjuangan kita semua. Minimal kita bisa bercerita pada diri sendiri, anak-anak, cucu kita nanti, kalau melihat Indonesia berubah insyallah lebih adil: Nak, dulu Bapak dan Ibumu ini ikut bekerja membuat ini semua bisa terjadi,” katanya.

Kemenangan dalam pemilihan presiden, menurut Anies, bukan kemenangan Anies-Muhaimin. “Tapi kemenangan orang-orang yang kemarin terkalahkan, orang-orang yang terpinggirkan, orang-orang yang tidak mendapatkan kesetaraan kesempatan. Itulah kemenangan kita sesungguhnya,” katanya. [wir]


Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp