Skip to content

Cabai Mahal, Produsen Sambal Pecel Ponorogo Pilih Bertahan Fisherman’s Friend

  • by

Cabai Mahal, Produsen Sambal Pecel Ponorogo Pilih Bertahan. 👇

Ponorogo (beritajatim.com) – Harga cabai yang mahal di Kabupaten Ponorogo yang saat ini tembus Rp70 ribu per kilogram, berimbas ke sejumlah usaha khususnya produksi sambal pecel. Tetapi, kondisi ini tidak membuat pedagang menyerah. Banyak yang memilih bertahan dengan tetap menjaga kualitas produk serta harganya.

Seperti dituturkan Supriati. Salah satu produsen sambal pecel di Ponorogo ini memilih untuk tidak mengubah apapun, baik itu menaikan harga atau mengurangi komposisi bahannya. Hal itu dilakukan supaya pelanggan setianya tidak berpaling dari produk sambalnya.

“Kebetulan sambal pecel Bunda ini bahannya menggunakan yang fresh, seperti cabai ini dari petani ataupun belum dijual di pasar sayur. Kalau harga cabai naik seperti sekarang ini, ya terasa sekali,” ungkap Supriati, Kamis (2/11/2023).

Namun, kenaikan harga cabai seperti sekarang ini sudah diantisipasi Supriati sebelumnya. Dia menerapkan harga pokok penjualan (HPP) yang sudah disesuaikan harga cabai rawit yang saat ini.

Dengan begitu, ketika harga cabai tinggi tidak berpengaruh terhadap harga harga jual ataupun komposisi takaran sambal pecel buatannya.

“Di sini HPP sudah antisipasi jika harga cabai tinggi. Ya kalau untungnya untuk sekarang ini memang sedikit,” katanya.

BACA JUGA:
Harga Cabai di Ponorogo Naik 100 Persen Saat Kemarau Panjang

Meski sedikit meraup untung, Supriati mengaku pesanan yang dia terima masih stabil. Produknya tetap banyak yang terjual meski cuan yang didapat tidak besar.

Terlebih, produk sambal pecel merek Bunda lebih banyak terjual secara online. Sehingga meski untung kecil, tidak menjadi masalah buat dia.

“Kustomer saya ini sudah repeat order, konsumen baru ya beberapa saja. Jadi kalau penjualan tetap, ya tidak masalah saat ini untung sedikit,” katanya.

Supriati mengklaim sambal pecel buatannya sudah punya kekhasan. Rasanya mudah diterima lidah Nusantara. Tidak heran jika pembelinya tersebar di wilayah Indonesia. Mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan sampai ke Papua. Ia pun dibuat heran oleh kustomer yang order dari Papua, harga ongkos kirimnya lebih mahal daripada harga sambalnya.

“Alhamdulillah, rasa sambalnya sudah cocok di Nusantara. Yang order ya sudah skala nasional,”  katanya sembari menyebutkan harga 1 kilogram sambal pecelnya dibanderol Rp94 ribu.

BACA JUGA:
Tak Nikmati Harga Selangit, Tanaman Cabai di Ponorogo Banyak yang Mati

Untuk diketahui, musim kemarau yang berkepanjangan membuat pasokan cabai rawit dari petani berkurang. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab utama kenaikan harga cabai di Kabupaten Ponorogo. Ya, sejak sepekan terakhir, harga cabai di Bumi Reog mengalami kenaikan.

Tak tanggung-tanggung, harga cabai terutama rawit mengalami kenaikan hampir mencapai 100 persen. Cabai rawit yang sebelumnya dijual sekitar Rp45 ribu per kilogram, sekarang melonjak hingga Rp70 ribu per kilogram.

“Kenaikan harga cabai ini sudah berlangsung sejak seminggu terakhir,” kata salah satu pedagang Pasar Legi Ponorogo, Suprihatin. [end/beq]


Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp