Skip to content

Cerita Abdullah Faqih Si Penjual Basreng Wisudawan UM Surabaya Fisherman’s Friend

  • by

Cerita Abdullah Faqih Si Penjual Basreng Wisudawan UM Surabaya. 👇

Surabaya (beritajatim.com) – Abdullah Faqih, seorang enterpreneur muda asal Tambaksari, Surabaya, kemarin (28/10/2023) dikukuhkan menjadi salah satu wisudawan di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

Faqih tergolong sebagai mahasiswa pebisnis selama duduk di bangku kuliah. Ia memiliki usaha camilan basreng yang diproduksi bersama tiga karyawannya. Ia menyebut produk jajanannya itu dengan Basreng Tabaruk.

Usahanya itu bermula ketika dirinya dipercaya menjadi kepala TPQ di lingkungan rumahnya. Setidaknya ada sekitar 300 siswa yang belajar di sana. Ia pun berpikir jika ini akan menjadi peluang baik untuk berjualan.

Awal berjualan, Faqih masih memakai konsep sederhana. Mulai dari packaging yang kurang menarik dan lain sebagainya. Di UM Surabaya, ia mulai belajar memahami pola-pola sebagai seorang pebisnis.

Nah, tepatnya di tahun 2023 ini, dirinya mulai melakukan perombakan sampai memiliki 3 karyawan. “Orang bisnis itu harus punya tujuan, dan dalam jangka panjang saya akan terus mengembangkan usaha ini meski nantinya saya memiliki profesi guru atau yang lain,” ujar mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris itu.

BACA JUGA:
UM Surabaya Berikan Penghargaan 8 Atletnya, Pejuang Porprov hingga Asian Games

Faqih mengungkapkan, basreng yang diproduksinya itu kini sudah masuk ke 50 sekolah di Jatim. Bahkan, dalam sebulan bisa menjual 2.500 basreng. Dalam kurun waktu itu, Faqih menargetkan bisa menjual sekitar 10 ribu basreng dengan 15 varian rasa.

Ia juga mengaku jika usaha basreng yang digelutinya sudah memiliki tempat sendiri. “Ya meskipun tidak besar sekali, tapi di sana ada tiga pegawai mulai proses produksi, packaging dan sejenisnya,” imbuhnya.

Tak hanya basreng, rupanya Faqih juga memiliki banyak usaha seperti koperasi, bimbel manbaul ulum, jual belie mas dan catering. “Semuanya masih berjalan lancar, cuma yang paling lancar adalah basreng,” katanya.

Buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya. Faqih mengakui jika jiwa pengusaha itu muncul dari ibunya yang juga seorang pebisnis konveksi. Sehingga, sejak SD dirinya sudah mulai tertarik dengan bisnis. Ia menjual jajanan kepada teman-temannya di sekolah.

BACA JUGA:
2.014 Maba UM Surabaya Mainkan Game The President Jelang Pilpres 2024

Ia pun membagikan 3 tips untuk berbisnis. Pertama, mengenali target pasar sebelum berwirausaha. Kedua, mengenali produk yang ingin dijual. Ketiga, memperbanyak relasi agar bisnis bergerak lebih cepat.

Sebagai santri Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Faqih mengaku perjalanan hidupnya menjadi santri mengajarkan banyak hal, sehingga menempa dirinya seperti sekarang ini. “Lebih baik jatuh berkali-kali dan berusaha bangkit daripada tidak pernah jatuh sama sekali,” pungkasnya. [ipl/suf]


Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp