Skip to content

Dinkes Ponorogo Bagi Tablet Penambah Darah ke Pelajar Putri Fisherman’s Friend

  • by

Dinkes Ponorogo Bagi Tablet Penambah Darah ke Pelajar Putri. 👇

Ponorogo (beritajatim.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo membagikan tablet penambah darah ke pelajar putri tingkat SMP dan SMA. Ini sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mencegah stunting.

Selain itu, juga untuk memastikan pelajar perempuan yang akan memasuki masa reproduksi memiliki kondisi kesehatan yang optimal.

“Hari ini kita kumpulkan ratusan pelajar perempuan di halaman Gedung Terpadu untuk dibagikan tablet penambah darah untuk dikonsumsi bersama,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti, Selasa (31/10/2023).

Lebih dari 500 pelajar putri yang hadir, sebelum mengonsumsi tablet penambah darah, mereka melakukan senam bersama dan sarapan sehat. Kegiatan ini, kata Ayu, sapaan Dyah Ayu Puspitaningarti, untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Ponorogo.

BACA JUGA:
Medsos Kominfo Ponorogo Raih Penghargaan Terbaik ke-3 se-Jatim

Catatan Dinkes Ponorogo, pada 2022 lalu, angka stunting sebesar 14 persen. Angka itu turun signifikan jika dibandingkan 2021 sebesar 20 persen.

Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan siswi yang akan memasuki masa reproduksi memiliki kondisi kesehatan yang baik.

“Angka stunting diharapkan bisa ditekan. Pembagian tablet penambah darah diberikan para siswi yang memasuki masa reproduksi dan menjadi calon ibu. Dengan mengonsumsi pil tersebut, mereka dapat melahirkan anak-anak yang sehat,” katanya.

Ayu mengungkapkan bahwa penanganan stunting tidak hanya sebatas pengobatan, tetapi juga memerlukan pencegahan sedini mungkin, terutama sejak siswi masih bersekolah atau berusia di atas 12 tahun. Dan pembagian tablet penambah darah itu, sebagai upaya untuk mencegah itu.

“Mudah-mudahan calon ibu sehat, anak yang dilahirkan juga sehat. Sehingga stunting bisa ditekan,” pungkasnya.

BACA JUGA:
Untung Keadaan Kosong, Atap SD Negeri di Ponorogo Hangus Terbakar

Sementara itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengungkapkan harapannya bahwa di masa depan, para calon ibu di Ponorogo akan memiliki kesehatan rahim yang optimal. Dengan ibu yang bergizi, kuat, bersih, dan sehat, diharapkan generasi mendatang akan terbebas dari stunting.

“Jadi ketika menikah diusia minimal 19 tahun, mereka siap menjadi rahim untuk dihuni dan melahirkan bayi yang sehat,” kata Kang Giri. [end/beq]


Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp