Skip to content

Gapasdap: Pemerintah Harus Berikan Insentif Bagi Industri Maritim Fisherman’s Friend

  • by

Gapasdap: Pemerintah Harus Berikan Insentif Bagi Industri Maritim. 👇

Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Bidang Usaha dan Penarifan DPP Gapasdap, Rakhmatika Ardianto Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) meminta agar pemerintah memberikan insentif bagi industri maritim.

Ini karena rupiah kian melemah terhadap dollar AS, hingga menyentuh angka Rp 16.000. Kondisi ini turut berdampak pada sektor transportasi laut. Ini karena komponen industri angkutan laut hampir 90 persen berasal dari impor, dan terpengaruh pada fluktuasi mata uang.

“Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap biaya maintenance kapal secara harian maupun tahunan,” tegas Ketua Bidang Usaha dan Penarifan DPP Gapasdap, Rakhmatika Ardianto di Surabaya, Senin (30/10/2023).

Baca Juga: Walkot Kediri Lantik dan Ambil Sumpah Pejabat Struktural

Rahmat merinci, secara historis dari tahun 2009-2023 ada kenaikan pelemahan nilai rupiah 70 persen. Kondisi kurs dollar juga berdampak pada kenaikan harga-harga yang lain.

Sebagai contoh, inflasi jika naik 3-6 persen per tahun dikalikan beberapa tahun dan dibandingkan biaya SDM, UMR naik lima kali lipat.

Begitu pula harga BBM naik sudah lebih dari 50 persen. Sedangkan tarif kurang lebih naik hanya 30 persen saja.

“Kenaikan biaya ini lebih tinggi dari kenaikan pendapatan yang kita terima,” tandasnya.

Baca Juga: Konflik Pesilat Kembali Muncul di Surabaya, Pria Ini Lapor Punggungnya Dibacok

Situasi tersebut dinilai kian memperparah sektor angkutan laut. Beberapa perusahaan terpaksa gulung tikar. Apalagi swasta harus menutup biaya operasional sendiri.

“Sehingga posisi terakhir semakin memberatkan kondisi operasional,” katanya.

Gapasdap, kata Rakhmat, meminta intensif dari pemerintah. Apabila kenaikan tarif yang diharapkan tidak tercapai.

Misal insentif pembayaran biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Di mana naik lebih dari 1000 persen dari tahun 2009-2023. Eskalasi kenaikan PNBP tertinggi mulai tahun 2014-2016,” katanya.

Gapasdap meminta insentif tersebut agar memperingan beban operasional mereka. Karena selama ini belum pernah ada insentif untuk sektor angkutan laut. Ia berharap pemerintah mulai memperhatikan sektor maritim karena merupakan program prioritas dan menjadi transportasi bagi masyarakat kelas bawah.

Baca Juga: Laba Kuartal III-2023 Pertamina Geothermal Energy Sukses Lewati Laba Full Year 2022

Selain itu, juga insentif perpajakan dan subsidi BBM yang mengalami kenaikan harga 32 persen akhir tahun kemarin.

Terlebih harga minyak dunia terus mengalami lompatan di titik yang tinggi dampak perang Rusia-Ukraina.

Gapasdap yang mengemban dua fungsi sebagai sarana dan prasarana infrastruktur berharap dapat subsidi lebih agar industri angkutan penyeberangan dapat melayani penumpang sesuai standar keselamatan.

Gapasdap juga berencana mengirimkan surat dalam waktu dekat di tengah kurs kenaikan dollar tersebut. (tok/ian)


Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp