Skip to content

Harga Cabai di Ponorogo Naik 100 Persen Saat Kemarau Panjang Fisherman’s Friend

  • by

Harga Cabai di Ponorogo Naik 100 Persen Saat Kemarau Panjang. šŸ‘‡

Ponorogo (beritajatim.com) – Musim kemarau panjang, membuat pasokan cabai rawit dari petani berkurang. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab utama kenaikan harga cabai diĀ  Ponorogo. Sejak seminggu terakhir, harga cabai di Ponorogo bumi reog mengalami kenaikan hampir mengalami

Tak tanggung-tanggung, harga cabaiĀ  di Ponorogo utamanya jenis cabai rawit mengalami kenaikan harga hampir mencapai 100 persen. Cabai rawit yang sebelumnya dijual sekitar 45 ribu rupiah per kilogram, sekarang melonjak hingga mencapai 70 ribu rupiah per kilogram.

ā€œKenaikan harga cabai di Ponorogo ini sudah berlangsung sejak seminggu terakhir,ā€ kata salah satu pedagang Pasar Legi Ponorogo, Suprihatin, Senin (30/10/2023).

Suprihatin menduga kenaikan harga tersebut, disebabkan oleh kurangnya stok cabai dari petani. Hal tersebut disebabkan karena musim kemarau yang berkepanjangan. Sehingga, tanaman petani tidak bisa bertahan lama.

BACA JUGA:Spektakuler! ITS Surabaya Bakal Kukuhkan 27 Profesor Baru

ā€œPasokan dari petani berkurang, ya mungkin karena musim kemarau ini. Itulah yang menyebabkan harga mengalami kenaikan,ā€ katanya.

Kenaikan harga, juga berlaku untuk jenis cabai lainnya, meski kenaikannya tidak setinggi cabai rawit. Cabai keriting naik dari Rp 40 ribu/ kilogram menjadi Rp 50 ribu/ kilogram. Sedangkan cabai merah besar melonjak dari Rp 25 ribu/kilogram menjadi Rp 40 ribu/ kilogram.

Sementara cabai hijau besar, dari Rp 18 ribu/ kilogram sekarang mencapaiĀ  Rp 32 ribu/kilogram dan cabai hijau kecil naik dari Rp 40 ribu/ kilogram menjadi Rp 50 ribu/ kilogram.

ā€œSemu jenis cabai saat ini harganya naik, tidak hanya cabai rawit saja,ā€ beber Suprihatin.

Sementara itu, Erna Aminin salah satu warga Ponorogo mengaku kaget dengan kenaikan harga cabai di pasaran. Dirinya memang tidak setiap hari beli cabai rawit, saat membeli terakhir harganya tidak sedrastis sekarang yang mencapai Rp 70 ribu rupiah/kilogram.

BACA JUGA: Kemarau Panjang, Pegawai DLH Jombang dan Warga Salat Minta Hujan

Terpisah, Bagus Sadewa, salah satu pelaku usaha kuliner angkringan, mengaku bingung menghadapi kenaikan harga cabai tersebut. Sebagai solusi, ia terpaksa harus mengurangi porsi makanan yang dijual kepada pelanggan. Dirinya terakhir beli harganya masih di kisaran harga 45 ribu rupiah per kilogram. Dengan kenaikan ini, dirinya akan mengurangi pembelian cabainya.

ā€œYa karena cuma beli untuk keperluan rumah tangga, kenaikan harga ini membuat saya beli lebih sedikit. Jika sebelumnya langsung beli 1 kilogram, kini mungkin beli seperempat atau setengahnya,ā€ pungkasnya. (End/Aje)

Ā 


Ikuti kami di šŸ‘‰https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp