HKN ke-59, Dinkes Jatim Gaungkan Transformasi Kesehatan. 👇
Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) menggaungkan transformasi kesehatan untuk Indonesia maju pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Tahun 2023.
Kadinkes Jatim Dr Erwin Astha Triyono mengatakan jika pihaknya saat ini masih terus berusaha untuk menekan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), stunting hingga penyakit menular maupun tidak menular.
“Itu semua menjadi tantangan. Kita juga tahu bahwa sistem kesehatan kita lahir baru dengan adanya Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang sistem kesehatan nasional,” ujar Erwin, Jumat (3/11/2023).
Ada 6 pilar dalam transformasi kesehatan yang disosialisasikan Kemenkes. Yakni layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
BACA JUGA:Pemotor Tewas Tertabrak Panther di Jatigedong Jombang
“Hari kesehatan ini kita launching isu gerakan masyarakat hidup sehat. Memang ini perjuangan, karena kita tahu sistem JKN (jaminan kesehatan nasional) saat ini lebih fokus pada kuratif,” ujarnya.
Erwin menambahkan, Menteri Kesehatan juga sudah menyampaikan jika sedapatnya fokus tersebut saat ini segera diarahkan pada isu preventif dan promotif.
“Artinya, yang sakit saat ini ayo kita obati dengan sistem JKN yang ada. Tapi yang belum sakit, anak muda, kita ke depan jangan sampai semudah itu jadi sakit. Jadi pertahankan mereka sehatnya semaksimal mungkin,” jelasnya.
Erwin menerangkan, salah satu upaya untuk menyehatkan generasi muda adalah melalui germas. Yakni, mendorong agar mereka hidup sehat, berada di lingkungan sehat, mengkonsumsi nutrisi sehat, dan melakukan skrining.
BACA JUGA:Tiga Gudang Pengeringan Tembakau Milik PTPN X di Jember Terbakar
“Kita tahu bahwa saat ini pola makan milenial sangat dikendalikan oleh aplikasi. Dulu sayur asem, sayur sup, menjadi isu utama. Tapi sekarang kalah dengan produk makanan cepat saji,” ungkapnya.
Karena itu, dirinya berharap agar masyarakat benar-benar memahami bahwa kesehatan tidak bisa didapatkan secara instan. Diperlukan pembiasaan pola hidup sehat sejak dini hingga remaja.
“Mulai bayi sudah ditanamkan cara makan makanan sehat. Remaja juga sama, harus ditanamkan supaya mereka paham mana makanan yang harus dikonsumsi mana yang dihindari. Karena stunting dimulai dari usia remaja,” terangnya. (Ipl/Aje)
—
Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp