Kampus Beraksi Tuban untuk Disabilitas dan eks ODGJ Masuk Nominasi 3 Besar Se-Jatim. 👇
Tuban (beritajatim.com) – Seorang perempuan dari Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban bernama Arifatul Khoiriyati masuk nominator 3 besar dalam lomba pilar Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) tingkat Provinsi Jawa Timur.
Arifatul Khoiriyati perwakilan dari TKSK Kabupaten Tuban ini meraih prestasi tingkat Jatim berkat inovasinya yang membuat “Kampus Beraksi” atau (Kelas Pendampingan PPKS Berdaya, Berkarya dan Berakselerasi) dengan sasaran mengembangkan SDM Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) disabilitas fisik maupun eks Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Koordinator TKSK Kabupaten Tuban, Imron dalam keterangannya mengatakan, Arifatul Khoiriyati masuk penilaian lapangan lomba pilar sosial TKSK teladan atau berprestasi tingkat provinsi. Pihaknya mengaku sangat bangga dengan prestasi perwakilan dari Kabupaten Tuban.
“Mbak Arifa ini masuk nominasi 3 besar setelah sebelumnya melalui seleksi tahap pertama dan tahap kedua, dan tahap paling akhir atau final yaitu penilaian lapangan,” ucap Imron. Jumat (27/10/2023).
Ia juga menjelaskan, untuk menentukan juara 1, 2 dan 3 terbaik se-Jawa Timur. Adapun indikator yang meliputi yakni berdasarkan Tupoksi TKSK tentang fasilitasi, koordinasi dan administrasi. Serta poin paling penting dalam penilaian adalah inovasi.
“Dimana inovasi TKSK tidak hanya perpegang pada tupoksi, tapi juga upaya pengembangan potensi SDM Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS),” imbuhnya.
Adapun sekitar 15 PPKS dampingannya yang mengikuti Kampus Beraksi tersebut dengan didasari atas keprihatinannya para PPKS yang mengikuti pelatihan menjahit dari Dinsos P3A serta PMD Kabupaten Tuban. Tetapi menurut Imron dirasa masing kurang optimal.
Kemudian, munculah ide dari Arifatul TKSK asal Singgahan untuk mendirikan Kampus Beraksi dengan memberikan pendampingan usaha menjahit sebagai tindak lanjut agar dapat dikembangkan. “Alhamdulillah dari hasil bimbingan, pendampingan dan motivasi dari Mbak Arifa sudah ada yang berdaya membuat karya jahitan bernilai ekonomis,” paparnya.
Imron juga menceritakan bahwa beberapa PPKS sudah menerima pesanan jahitan berupa tas, bendera, daster, songkok dan beberapa produk lainnya meski ini baru tahun pertama. “Beberapa kali dapat pesanan dari Diskopumdag, Dinsos dan Pemkab Tuban,” kata Imron.
Saat ditanya mengenai target yang dicapai, menurutnya TKSK tidak diwajibkan untuk mendapat juara. Namun, yang terpenting adalah aksi nyata dari TKSK Kabupaten Tuban dapat dirasakan manfaatnya bagi PPKS dan masyarakat sekitar.
“Untuk juara bagi kami itu adalah bonus. Sebab cita-cita dari Mbak Arifa dapat memberdayakan disabilitas agar bisa dinikmati masyarakat, berkarya dan mandiri, serta tak kalah penting dapat menambah perekonomian keluarga,” pungkasnya. [ayu/kun]
BACA JUGA: Persatuan Tuna Netra Tuban Gelar Parade Tongkat Putih Sedunia
—
Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp