Skip to content

Kolaborasi Banyuwangi dan Sungai Watch Bersihkan 3 Hektar Pantai, Kumpulkan 36 Ton Sampah Fisherman’s Friend

  • by

Kolaborasi Banyuwangi dan Sungai Watch Bersihkan 3 Hektar Pantai, Kumpulkan 36 Ton Sampah. 👇

Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab Banyuwangi bersama Sungai Watch berhasil membersihkan sampah di Pantai Tratas, Kecamatan Muncar. Sampah yang menghampar seluas 3 hektare tersebut berhasil diangkat.

“Kita telah bergerak bersama warga, pelajar, tentara dan berbagai elemen yang digerakkan oleh pemerintah untuk bersama-sama membersihkan sampah di sini,” ungkap Founder Sungai Watch, Gary Bencheghib saat acara bersih-bersih Pantai Tratas.

NGO (Non Government Organization) yang berbasis di Bali itu, sejak 2022 telah bekerjasama untuk menanggulangi sampah di sejumlah sungai dan pantai di Banyuwangi. Kolaborasi keduanya itu berjalan selama 14 hari dan berhasil mengumpulkan sebanyak 36 ton sampah.

“Sampai saat ini, telah terhimpun 36 ton sampah. Kami bawa ke tempat pemilahan sampah di Rogojampi. Lebih dari 50 persen sudah berupa residu yang tak bisa didaur ulang,” jelasnya.

Sungai Watch juga memasang jaring di sejumlah aliran sungai untuk mencegah masuknya sampah ke laut. Bahkan, pihaknya menargetkan 100 jaring terpasang di kawasan Pantai Tratas.

Baca Juga:
Biografi 9 Ulama Banyuwangi dalam Buku Lentera Blambangan

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendukung penuh upaya pembersihan sampah plastik. Ia mengaku telah menjalin kerjasama secara intens dengan Sungai Watch maupun para pihak lainnya.

“Bersama dengan Sungai Watch ini kita telah memasang puluhan jaring di sejumlah sungai di Banyuwangi untuk mencegah sampah plastik sampai di laut. Ini akan terus ditambah. Termasuk juga di bibir pantai untuk mencegah sampah plastik yang terbawa saat laut pasang,” terang Ipuk.

Selain melakukan tindakan penanganan yang demikian, Ipuk juga memaparkan penanganan sampah yang dilakukannya dari hulu ke hilir. Di antaranya melalui program Sekardadu (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai di Banyuwangi), di mana pihak sekolah dan sivitas akademika kampus diberi tanggung jawab untuk menjaga kebersihan sungai di lingkungannya sekitar.

“Ini untuk mengedukasi warga, khusunya siwa-siswa, untuk mulai paham bagaimana mengendalikan produksi sampah. Termasuk sosialisasi untuk menghilangkan kebiasaan buang sampah ke sungai,” terang Bupati Ipuk.

Ada pula program Banyuwangi Hijau yang bekerjasama dengan pemerintah Norwegia dan korporasi dari Austria membangun tempat pengolahan sampah terpadu. Program ini melibatkan masyarakat untuk memilah sampah rumah tangganya. Lalu, diolah di tempat khusus untuk didaur ulang.

“Setelah cukup sukses diterapkan di Muncar, kini dibuka juga di Songgon dengan kapasitas lebih besar untuk mengcover enam kecamatan sekitar,” pungkasnya. (rin/ted)


Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp