Luasan Lahan Terbakar Gunung Merbabu Capai 489,07 Hektar. 👇
Jakarta (beritajatim.com) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Merbabu yang terjadi sejak hari Jumat (27/10/2023) belum dapat dipadamkan hingga Minggu (29/10/2023).
“Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB yang diterima pukul 08.12 WIB tercatat lahan Taman Nasional Gunung Merbabu terbakar seluas 489,07 ha,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (19/10/2023) malam.
Dia menjelaskan, lokasi lahan terbakar meliputi wilayah Dusun Sokowulu dan Ngaduman di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Api kemudian menyebar hingga Puncak Syarif dan Puncak Suwanting di wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Baca Juga: Deretan Artis Ibu Kota yang Akan Tampil Opening Ceremony Piala Dunia U-17, Salah Satunya Wika Salim
Sementara itu, lahan yang terbakar di wilayah Kabupaten Boyolali terpantau dalam skala kecil. Sabana 2 yang berada di wilayah Selo, Boyolali terpantau masih aman.
Menurutnya, laporan terkini mencatat sebanyak 91 jiwa yang terdiri dari orang tua dan anak-anak mengungsi di Balai Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dengan rincian 47 orang asal Dusun Gedong dan 44 orang asal Dusun Ngaduman, Kecamatan Getasan. Yang lain mengungsi di rumah-rumah keluarga dan sebagian memilih tidak meninggalkan rumah.
“Tim gabungan terus berupaya memadamkan api, melakukan pemantauan pergerakan titik api, melakukan langkah mitigasi, dan membuka dapur umum. Kebutuhan mendesak saat ini meliputi logistik makanan, matras, masker filter, dan oksigen portable,” katanya.
Baca Juga: Pasca Kaesang Pangarep Jadi Ketum, Jumlah Anggota PSI Melonjak
Sebelumnya, Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Gunung Merbabu, Jawa Tengah, pada tanggal 27 Oktober 2023. Kebakaran ini terjadi di dua titik, yaitu di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dan Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.
Kebakaran ini diduga disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pembakaran sampah atau lahan. Kebakaran ini telah menyebabkan sekitar 400 hektare hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu terbakar.
Petugas gabungan dari berbagai instansi, seperti TNI, Polri, BPBD, dan Dinas Kehutanan, telah dikerahkan untuk memadamkan kebakaran ini. Namun, hingga saat ini, kebakaran masih belum berhasil dipadamkan sepenuhnya.
Baca Juga: Ungkap Kasus Kebakaran Mobil Kiai di Sampang, Polisi Tunggu Hasil Labfor
Kebakaran ini telah menimbulkan kerugian yang cukup besar, baik dari segi materi maupun non materi. Kerugian materi yang dialami meliputi kerusakan hutan dan lahan, serta fasilitas umum yang ada di sekitar kawasan Gunung Merbabu.
erugian non materi yang dialami meliputi terganggunya ekosistem dan lingkungan, serta terganggunya aktivitas masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Merbabu.
Kebakaran ini juga telah meningkatkan risiko terjadinya bencana alam, seperti banjir dan longsor. Hal ini dikarenakan kebakaran telah menyebabkan tanah menjadi kering dan rapuh.
Pemerintah daerah telah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti pembakaran sampah atau lahan. Masyarakat juga diimbau untuk membantu petugas dalam memadamkan kebakaran. (hen/ian)
—
Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp