Mahasiswa Pulau Sapeken Lempar Telur Busuk ke Dinsos Sumenep. 👇
Sumenep (beritajatim.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (Himpass) berunjuk rasa ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep.
Unjuk rasa bertepatan dengan Hari Jadi ke-754 Kabupaten Sumenep, Selasa (31/10/2023) itu menyuarakan beberapa tuntutan. Diantaranya, program Dinas Sosial hanya sebatas sosialisasi dan tidak menyelesaikan persoalan- persoalan sosial di masyarakat.
“Dinsos ini mampunya hanya memberi kado berupa masalah-masalah. Karena itu, kami meminta Bupati agar mengevaluasi Kepala Dinas Sosial. Copot saja kalau tidak becus,” teriak korlap aksi, Andi Papa Burhanudin.
Ia juga mempertanyakan bantuan dari Kangean Energy Indonesia (KEI) berupa 1 unit mobil tangki air berkapasitas 5.000 liter yang mangkrak tidak difungsikan.
“Mobil bantuan itu tidak difungsikan. Padahal awalnya mobil tangki itu sebagai armada memenuhi kebutuhan air bersih di kepulauan. Ini malah mobilnya ada di Dinsos dan tidak difungsikan,” ujarnya.
BACA JUGA:
Pusaka Minta Kalender Event Sumenep 2024 Ditiadakan
Selain itu, mahasiswa juga mempertanyakan tingginya anggaran perjalanan dinas (perdin) yang mencapai angka Rp 1,3 milyar. “Perjalanan dinas anggarannya besar, tapi tidak ada hasilnya. Malasah-masalah sosial di bawah tidak terselesaikan,” tukas Andi.
Para pengunjukrasa kemudian meminta agar Kepala Dinsos P3A, Achmad Zulkarnaen untuk keluar menemui mereka. Namun para mahasiswa kepulauan ini harus kecewa karena Kepala Dinsos tidak ada di tempat, dan yang mewakili untuk menemui mahasiswa adalah Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Fajarisman.
Para pengunjukrasa menolak ditemui Kepala Bidang dan ngotot meminta agar Kepala Dinas yang keluar menemui mereka. Para pengunjukrasa bahkan meminta agar Kepala Bidang masuk saja ke kantornya dan tidak perlu menemui mahasiswa.
BACA JUGA:
Di Pasar Sumenep, Harga Cabai Rawit Makin ‘Menggigit
Situasi memanas ketika mahasiswa Himpass merangsek mendekat ‘pagar betis’ aparat kepolisian yang berjaga. Para mahasiswa memaksa untuk masuk, melihat langsung apakah benar kepala dinas tidak ada di tempat.
Setelah melihat tidak ada kepala dinas, para pengunjukrasa pun keluar dari kantor Dinsos dengan penuh kekecewaan. Untuk mengungkapkan kekecewaannya, para pengunjukrasa pun melemparkan telur busuk ke kantor Dinsos.
“Lempar telur ini merupakan ekspresi kekecewaan kami, sekaligus simbol, busuknya kinerja Dinas Sosial,” ucap Andi. [tem/beq]
—
Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp