Skip to content

Mengenal Baby Blues Syndrome, Ini Penyebab dan Gejalanya Fisherman’s Friend

  • by

Mengenal Baby Blues Syndrome, Ini Penyebab dan Gejalanya. 👇

Surabaya (beritajatim.com) – Kasus ibu yang terkena Baby Blues semakin marak, tidak hanya di luar negeri namun juga di Indonesia. Sayangnya, masih banyak ibu atau orang tua di luar sana yang belum memahami apa itu Baby Blues dan seberapa berbahayanya gangguan ini.

Baby Blues Syndrome sendiri merupakan kondisi psikologis yang umumnya dialami oleh wanita setelah melahirkan, ditandai oleh munculnya perasaan cemas dan sedih yang berlebihan.

Biasanya, kondisi ini hanya berlangsung selama 14 hari pertama pasca persalinan. Untuk mengetahui lebih dalam apa itu Baby Blues, penyebab, dan gejalanya, simak ulasan berikut ini.

Apa Itu Baby Blues Syndrome?

Baby Blues Syndrome adalah suatu kondisi psikologis yang muncul selama masa nifas dan dapat menyebabkan ibu merasa sangat depresi dan cemas. Menurut sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatry Psychology and Behavioral Research, sekitar 50-85 persen ibu mengalami Baby Blues Syndrome setelah melahirkan.

Kondisi ini umumnya muncul dalam rentang waktu antara hari ke 1 hingga 5 pasca melahirkan dan bisa mereda dalam waktu sekitar 10 hari. Meskipun sebagian besar wanita pulih dengan sendirinya tanpa perlu perawatan profesional, ada juga yang mengalami kondisi yang lebih serius seperti gangguan kecemasan atau depresi perinatal, yang memerlukan perhatian medis.

BACA JUGA: Penyebab Terjadinya Baby Blues, Ibu Menyusui Wajib Paham Sebelum Terjadi

Kehadiran Baby Blues Syndrome yang tidak mendapat penanganan yang baik dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Kondisi ini erat kaitannya dengan perubahan emosional dan fisik yang terjadi selama proses melahirkan, dan meski umum terjadi pada ibu pasca melahirkan, perasaan sedih, marah, khawatir, dan cemas perlu diperhatikan.

Penyebab Baby Blues Syndrome

Meskipun penyebab pasti Baby Blues Syndrome belum sepenuhnya diketahui, terdapat beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada munculnya kondisi ini:

1. Adaptasi Menjadi Ibu

Kesulitan beradaptasi dengan peran baru sebagai seorang ibu, terutama jika ibu harus mengatasi rutinitas harian sekaligus, dapat meningkatkan risiko munculnya Baby Blues Syndrome. Kurangnya tidur juga dapat memicu gejala kondisi ini, seperti perasaan sedih dan mudah tersinggung.

2. Perubahan Hormon

Setelah melahirkan, terjadi perubahan hormon dalam tubuh ibu yang mempengaruhi suasana hati. Penurunan kadar estrogen dan progesteron, serta perubahan hormon lain yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, dapat menyebabkan ibu merasa lelah, mengalami perubahan emosional, bahkan hingga depresi.

3. Kelelahan dan Kurang Istirahat

Perasaan depresi juga dapat muncul akibat perubahan pola tidur saat merawat bayi. Selain itu, kurangnya dukungan dari keluarga atau lingkungan sekitar juga bisa memicu Baby Blues Syndrome, yang akhirnya membuat ibu merasa kelelahan karena tidak mendapat cukup istirahat.

BACA JUGA: Cara Mudah Mengatasi Keadaan Baby Blues pada Ibu Menyusui

4. Riwayat Masalah Mental

Beberapa masalah mental sebelumnya, seperti gangguan kecemasan, stres kronis, atau gangguan bipolar, juga dapat menjadi pemicu munculnya Baby Blues Syndrome.

Gejala Baby Blues Syndrome

Gejala Baby Blues Syndrome dapat bervariasi antara individu, namun beberapa gejala umum yang mungkin muncul meliputi:

Perasaan sedih yang dalam, menyebabkan ibu menangis dan merasa depresi.
Emosi labil, mudah marah, dan perasaan marah yang intens.
Kelelahan yang signifikan, kesulitan tidur, dan sering mengalami sakit kepala.
Rasa kurang percaya diri dan munculnya kecemasan.
Kecemasan dan ketakutan yang tidak beralasan.

Penting untuk diingat bahwa Baby Blues Syndrome umumnya bersifat sementara dan dapat membaik dengan dukungan emosional dari keluarga dan teman, serta perubahan pola tidur dan istirahat yang memadai.

Namun, jika gejala ini berlanjut atau semakin parah, penting untuk mencari bantuan medis untuk mencegah perkembangan menjadi kondisi yang lebih serius seperti depresi postpartum. (mnd/nap)


Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp