Pameran TennovEx 2023, BDI Surabaya Berkolaborasi dengan ITS Pamerkan Karya Inovasi Wirausaha Industri. 👇
Surabaya (beritajatim.com) – Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya berkolaborasi dengan Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar pameran Inovasi TennovEx 2023, pada tanggal 2-4 November di Grand City Surabaya.
Di pameran ini, BDI Surabaya juga menggelar Talkshow enterpreneurship Talent Poolling dengan tema ‘Potensi Bisnis Industri Manufaktur Skala IKM’. Dengan dihadiri oleh GM After sales Dtech Engineering Muchlis Rifa’i dan CBDO Machine Vision, Dita Gusti Virgani,
Kepala BDI Surabaya Zya Labiba mengatakan bahwa pameran merupakan agenda tahunan yang ke 2 ini bertujuan untuk menampilkan dan mempromosikan karya-karya inovasi dari BDI Surabaya dan civitas ITS serta hasil karya dari para mitra Kerjasama.
Baca Juga: Polres Mojokerto Ringkus Enam Pelaku Penganiayaan Pesilat
“Acara hari ini dalam rangka kegiatan hari jadi Balai Diklat ke 42. Kami bikin serangkaian salah satunya talkshow terkait entepuiner 2023 potensi bisnis usaha kecil menengah karena kami BDI surabaya memiliki program pelatihan sertifikasi dan penempatan kerja,” kata Zya di Grand City Surabaya, Kamis (2/11/2023).
Zya menjelaskan, pihaknya menyediakan beragam karya inovatif yang mencakup berbagai bidang, seperti teknologi informasi, teknik sipil, teknik elektro, dan masih banyak lagi.
Tak hanya itu, pameran ini juga akan menampilkan hasil karya dari mitra kerjasama ITS, yang merupakan perusahaan dan lembaga ternama di Indonesia.
“Ini menjadi ajang pertemuan antara para inovator, investor, perusahaan, dan pemerintah. Pengunjung akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para inovator, mendiskusikan ide-ide baru, dan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan,” kata dia.
Selain itu, acara ini juga akan diisi dengan berbagai talkshow dan workshop yang akan memberikan wawasan dan pengetahuan baru kepada para pengunjung.
“Program jadi salah satu cara kami menjaring tenant – tenant baru kedepan untuk 2024. kami mulai sekarang, kami mengundang berapa peserta yang memang potensi mengenalkan balai diklat itu dengan program-program kami,” kata Zya.
Baca Juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku Penganiayaan di Suramadu, Satu Lainnya Kabur
Lebih lanjut Zya menjelaskan bahwa industri manufaktur di Jawa Timur cukup besar. Menurut dia, industri terkait pengelolaan barang dan bahan baku mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi memiliki potensi yang luar biasa.
“Karena itu kita mau menguatkan dari skill industri kecil yang menjadi potensi kedepan dengan pembinaan dari usaha ya. Saya pikir banyak generasi muda yang belum bekerja bisa mulai tertarik menjadi pengusaha,” kata dia.
Zya menambahkan saat ini pihaknya menyiapkan SDM dengan sasaran usia minimal 18-35 tahun untuk menjadi wirausaha. Dengan target bisa bersaing di industri level Indonesia hingga global.
Baca Juga: Tuntut CFD Benpas Tetap Berlangsung, Demo di Mojokerto Diwarnai Aksi Saling Dorong
“Minimal bisa menguasai Jawa Timur dan Indonesia hingga ke global. Tapi harapan kami bisa seluruh Indonesia. Tapi kami baru merintis satu tahun, anggaran kami tidak besar juga jadi baru bisa mengcover di wilayah Jatim,” pungkas Zya. [asg/ian]
—
Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp