Skip to content

Pas Harga Naik, Petani Cabai Magetan Malah Gagal Panen, Rugi Rp8 Juta Fisherman’s Friend

  • by

Pas Harga Naik, Petani Cabai Magetan Malah Gagal Panen, Rugi Rp8 Juta. 👇

Magetan (beritajatim.com) – Imbas cuaca panas, petani cabai hijau besar dan cabai keriting di Magetan mengalami gagal panen. Bahkan, mereka mengalami kerugian mencapai Rp8 juta.

Seperti yang dialami oleh Harjito (51) warga Desa Sumberagung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Sebanyak 8.500 batang cabai miliknya tak bisa tumbuh maksimal.

Tanaman cabainya yang berusia dua setengah bulan itu tak tumbuh, daunnya sedikit dan menguning. Padahal, di usia itu, cabai sudah bisa dipanen.

Baca Juga: Desa Jlodro Tuban Berhasil Budidaya Durian Montong Dipamerkan dalam Festival

“Sudah saya pupuk dan dangir, tetap tidak tumbuh. Kalau air sebenarnya cukup, tapi karena cuaca panas ini jadinya gak mau tumbuh maksimal,. Akhirnya ya gagal panen ini,” kata Harjito saat ditemui di kebunnya, Senin (30/10/2023)

Dia mengatakan, kerugian karena cabai yang tak bsia di panen ini mencapai Rp8 juta. Mulai dari pembelian bibit, tenaga penggarapan, dan pupuk hingga pestisida.

“Ya total sekitar Rp8 juta. Bibitnya itu Rp3,1 juta itu 9.000 batang, terus pupuk dan tenaga dangir itu Rp2 jutaan. Sisanya pestisida,” kata Harjito.

Padahal, saat ini harga cabai cukup bagus. Untuk cabai besar dari petani seharga Rp22.000 per kilogram, sementara cabai keriting dari petani sekitar Rp50.000 per kilogram.

Baca Juga: PHKT Teken Kontrak Penyewaan Shorebase dengan Konsorsium PTK dan PPL

“Saya tanami tomat juga nasibnya sama. Gak mau tumbuh besar. Akhirnya gak mau berbuah. Daunnya keriting,” lanjut Harjito.

Tak hanya Harjito, petani lain di desa setempat juga mengeluhkan hal yang sama. Total sudah belasan hektar tanaman cabai di Desa Sumberagung yang tidak tumbuh maksimal hingga gagal panen. [fiq/ian]


Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp