Skip to content

Pesan Rektor kepada Wisudawan IAI TABAH Lamongan, Sarjana Harus Beradaptasi Secepat Kilat Fisherman’s Friend

  • by

Pesan Rektor kepada Wisudawan IAI TABAH Lamongan, Sarjana Harus Beradaptasi Secepat Kilat. 👇

Lamongan (beritajatim.com) – Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH) Lamongan menggelar Rapat Senat Terbuka Wisuda Program Sarjana Strata Satu XIV, di Auditorium Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah, Kranji, Kecamatan Paciran, Lamongan, Minggu (29/10/2023).

Turut hadir dalam agenda wisuda ini di antaranya Ketua Yayasan dan Pengasuh Pesantren Tarbiyatut Tholabah, perwakilan Kopertais Wilayah IV Surabaya, Kasubdit Ketenagakerjaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis).

Lalu Gubernur Jawa Timur yang diwakili oleh Kepala Bakorwil Bojonegoro, para Kepala Madrasah mitra IAI TABAH, para wisudawan, wali mahasiswa, dosen, tendik, dan tamu undangan lainnya.

Wisuda ini merupakan puncak dari perjalanan akademik yang panjang bagi para mahasiswa IAI TABAH. Total sebanyak 112 mahasiswa yang dinyatakan menerima gelar sarjana pada tahun akademik 2023/2024 ini.

Baca Juga: Pemkab Bojonegoro Bakal Tindaklanjuti Blooming Eceng Gondok

Menurut Rektor IAI TABAH, Dr. Alimul Muniroh, para mahasiswa yang diwisuda ini berasal dari 6 (enam) program studi (prodi), meliputi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT), serta Ekonomi Syariah (ES).

Di hadapan seluruh hadirin, Alimul Muniroh menjelaskan bahwa para lulusan saat ini bakal dihadapkan dengan tantangan dan peluang pada era teknologi.

Oleh sebab itu, tutur Alimul, seorang sarjana harus mampu beradaptasi secepat kilat dengan segala bentuk perubahan.

“Seluruh informasi hari ini telah dilalui secepat kilat. Kecepatan ini harus diimbangi dengan kemampuan beradaptasi yang baik melalui teknologi, agar tidak sampai gagap teknologi. Sarjana pendidikan, ekonomi, atau apapun itu harus bisa beradaptasi. Teknologi ini ibarat pisau bermata dua,” terangnya.

Baca Juga: Al Mursyid Thoriqoh Syathoriyyah: Wajib Ain Menangkan AMIN

Sementara itu, perwakilan wisudawan, Sahro Wardil Lathif, S.Pd menyampaikan rasa syukur atas gelar sarjana yang berhasil diraihnya. Dia berharap, sarjana lulusan IAI TABAH yang dinaungi oleh pesantren ini memiliki karakter yang khas, utamanya dalam hal akhlak.

“Teman-teman, kita sudah melewati proses yang luar biasa, hingga meraih gelar sarjana saat ini. Tentu itu semua karena izin Allah SWT, sehingga patut disyukuri. Namun gelar sarjana tiada guna kalau hanya untuk pamer, tujuan utama adalah untuk membuat orang tua bangga dan bahagia,” kata Sahro.

Sahro menegaskan bahwa seorang sarjana sayogyanya tidak hanya mengandalkan ijazah saja, melainkan juga harus dibarengi skill yang menjadi pembeda serta akhlak.

“Menjadi mahasiswa IAI TABAH, di bawah naungan pondok pesantren, selain diajarkan ilmu juga dibekali akhlakul karimah. Terimakasih bapak ibu dosen yang telah membimbing dan mengajarkan kami. Semoga sampai kapan pun masih mengakui kami sebagai mahasiswanya,” paparnya.

Baca Juga: Pelaku Pelecehan Wanita Berkeliaran di Siang Bolong, Polres Ngawi Bakal Patroli

Lebih lanjut, lulusan prodi PAI angkatan 2019 itu mengajak kepada para wisudawan lainnya agar tak merasa puas dengan hasil belajar yang didapat. Meski telah diwisuda, sambung Sahro, lulusan IAI TABAH harus produktif dalam berkarya.

“Meskipun sudah lulus, kita harus terus belajar dan berkarya sebanyak-banyak. Di samping itu jangan sampai melupakan IAI TABAH. Sesama alumni harus tetap menjalin silaturahmi,” pungkasnya. [riq/ian]


Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp