Puluhan Meter Tanggul Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Merongga. 👇
Bojonegoro (beritajatim.com) – Tanggul Sungai Bengawan Solo yang ada di Desa Pilang Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro merongga. Kondisi tersebut membuat warga setempat khawatir saat musim hujan nanti berdampak banjir pada permukiman maupun sawah warga.
Menurut Kaur Umum Pemerintah Desa Pilang Kecamatan Kanor, Suandono, merongganya tanggul sungai itu diduga karena abrasi sungai karena debit air semakin sedikit. Kejadian itu terjadi mulai sepekan terakhir. Tanggul yang merongga parah sepanjang kurang lebih 80 meter. “Kalau yang paling parah rongganya sekitar 33 meter dengan lebar 3 meter dan kedalaman sekitar 5 meter lebih,” ujarnya, Jumat (03/11/2023).
Tanah yang ambles dan berongga itu, kata dia, juga menyebabkan aktifitas warga terganggu. Pasalnya, tanggul Bengawan Solo di Desa Pilang itu juga difungsikan sebagai jalur alternatif menuju ke desa sebelah.
Menurut Suandono, Pemerintah Desa (Pemdes) saat ini masih menanti tindaklanjut dari dinas terkait. Pihak desa mengaku telah berkirim surat ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro maupun ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
“Kami berharap agar tanggul yang berongga ini bisa segera dilakukan penanganan. Sebab kalau sudah masuk musim penghujan rawan banjir. Desa Pilang sendiri merupakan desa yang menjadi langganan banjir luapan sungai,” jelasnya.
Jika tidak segera di tangani, menurut perkiraan Pemdes setempat, separuh dari Desa Pilang akan terendam air Sungai Bengawan Solo. Banjir luapan itu mengancam lebih dari 300 kepala keluarga, 225 rumah warga, serta 335 hektar area pertanian. [lus/kun]
BACA JUGA: Berkas Kasus Korupsi Kades Punggur Bojonegoro Lengkap
—
Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp