Skip to content

Pusaka Minta Kalender Event Sumenep 2024 Ditiadakan Fisherman’s Friend

  • by

Pusaka Minta Kalender Event Sumenep 2024 Ditiadakan. 👇

Sumenep (beritajatim.com) – Sejumlah pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam ‘Pusat Atensi Kebijakan’ (Pusaka) berunjuk rasa ke Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep. Mereka meminta Kalender Event Sumenep 2024 ditiadakan lantaran dinilai hanya ajang hura-hura.

Aksi yang dilakukan tepat di Hari Jadi Kabupaten Sumenep ini membawa sejumlah tuntutan. Kalender Event Sumenep 2023 dianggap tidak berdampak apapun pada kesejahteraan masyarakat.

“Lihat saja selama pelaksanaan event-event di 2023, tidak lebih dari acara seremonial dan hura-hura. Tidak ada dampak positif apapun. Bisa dikatakan, Kalender Event selama 2023 gagal,” tandas Korlap Aksi, Noris Sabit, Selasa (31/10/2023).

Menurutnya, selama pelaksanaan Kalender Event 2023 yang disebut sebagai peningkatan perekonomian hanya menyentuh masyarakat perkotaan. Masyarakat di desa tidak terkena dampaknya sama sekali.

“Kabupaten Sumenep ini luas. Kenapa yang dilibatkan hanya yang dekat-dekat saja. Masyarakat di desa tidak diikutsertakan,” ujarnya.

BACA JUGA:
Di Pasar Sumenep, Harga Cabai Rawit Makin ‘Menggigit

Selain itu, Noris juga menyoroti program ‘Santri Entrepreneur’ yang dianggap sebagai program siluman. Indikatornya, dana yang dikucurkan miliaran, tetapi pesertanya hanya 40 orang dan tidak jelas hasilnya.

“Sangat tidak sebanding antara anggaran dengan hasilnya. Sangat tidak masuk akal dengan anggaran sebesar itu, pesertanya hanya 40 orang, dan tidak terlihat hasil program itu,” ucapnya.

Noris mengatakan, apabila anggaran tersebut berdalih habis untuk membeli peralatan, ia meminta agar ada transparansi, alat berupa apa dan senilai berapa?

“Kalau memang anggaran itu habis untuk membeli peralatan, tolong sampaikan, alat berupa apa. Itu kan bisa dilacak. Tapi ini kami melihat tidak ada apa-apa,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, M. Iksan mengatakan selama 2023, ada 68 even yang digelar, mulai even seni, budaya, olah raga, dan sebagainya. Pelaksananya adalah paguyuban dan komunitas.

“Kalau membuka ‘google form’, ada 118 even yang diajukan oleh paguyuban maupun komunitas agar masuk ke kalender even Sumenep. Mereka juga menginginkan agar 2024 tetap ada even serupa. Ini artinya apa? Even-even itu tetap diminati,” tukasnya.

BACA JUGA:
Hari Jadi ke-754 Sumenep Tampilkan Tarian dan Pawai Budaya

Sedangkan terkait program ‘Santri Entrepreneur’, Iksan mengungkapkan, pelaksananya adalah pondok pesantren. Pihaknya sebatas pendampingan, monitoring, dan evaluasi.

Ia membantah apabila program tersebut dianggap siluman, karena sudah menghasilkan beberapa santri yang mulai bisa mencetak usaha dan mendapatkan pasar tersendiri.

“Waktu kita kedatangan turis asing, sudah ada santri alumni program santri entrepreneur yang memamerkan hasil karyanya, dan itu diminati para turis manca negara,” paparnya.

Karena itu, lanjut Iksan, tidak benar apabila dikatakan program itu fiktif. Meski tidak berhasil 100 persen, tetapi ia mengklaim bahwa sudah ada santri alumni program itu yang berhasil.

“Saya secara ‘gentle’ mengakui bahwa program Santri Entrepreneur tidak 100 berhasil. Tapi ini bukan program siluman. Sudah ada buktinya santri-santri yang berhasil dengan usahanya,” tandasnya. [tem/beq]


Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp