Raih Penghargaan Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan, Ini Kata Wagub Emil. 👇
Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak kembali menorehkan prestasi. Kali ini, Wagub Emil meraih penghargaan sebagai Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Tingkat Provinsi dalam ajang tahunan Santri of The Year 2023, Minggu (29/10/2023).
Acara yang digelar di Gedung Nusantara IV Jakarta tersebut diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI).
Terpilihnya Wagub Emil sebagai Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Tingkat Provinsi berdasarkan hasil voting yang dilakukan oleh masyarakat. Sepak terjangnya dalam kepemimpinan di tingkat provinsi berhasil menarik hati masyarakat untuk memilihnya.
Seperti yang telah diketahui, Wagub Emil juga menjabat sebagai Ketua Harian Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jawa Timur. Selain itu beberapa bulan lalu, ia juga dikukuhkan sebagai Ketua Umum Pengurus Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Timur periode 1444-1447 H.
Selama menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, ia kerap menaruh perhatian pada pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta pendidikan berbasis pesantren di Jatim. Menurutnya, pendidikan berbasis pesantren memiliki nilai unggul di sisi _character building_ yang ditanamkan pada para santri.
“Bagaimana emphasis atau penguatan karakter itu melebihi penguasaan substansi keilmuannya itu sendiri. Karena belajar itu adalah sebuah proses spiritual bukan hanya sekadar menghafal atau memahami sebuah formula teori. Tapi bagaimana ilmu tersebut bisa diresapi ke dalam qolbu,” katanya.
Character building yang diberikan melalui pesantren inilah yang membuat para santri memiliki kemampuan olah rasa atau menguatkan kepekaan karakter dari generasi muda kita menjadi penting. Terlebih di era globalisasi dan informatika serta kecerdasan buatan yang berkembang pesat saat ini. “Kalau sekadar penguasaan ilmu tanpa character building, bisa tergeser dengan kecerdasan buatan,” imbuhnya.
Melalui olah rasa itulah para santri bisa memiliki kepekaan untuk membaca tren di masyarakat dan membuatnya mampu berkomunikasi dengan baik untuk berkolaborasi dan bersinergi. Sehingga terwujudlah ‘pintar kolektif’, tidak hanya sekadar pintar individual.
Emil menambahkan, saat ini dan di masa yang akan datang dibutuhkan pintar kolektif dalam membangun negara dan bangsa Indonesia. Kolaborasi dan sinergitas mutlak dibutuhkan untuk mewujudkan kemajuan Indonesia di masa mendatang.
“Karena pintar di masa kini dan masa depan, itu bukan pintar sendiri namun kolektif. Artinya, menciptakan sesuatu secara bersama-sama. Ini yang juga saya pelajari saat mengikuti program fellowship di MIT tahun 2017 di Boston,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Emil menyampaikan, bahwa Jawa Timur sendiri dianugerahi oleh eksistensi ulama dan pondok pesantren yang senantiasa berkontribusi dalam pembangunan negeri. Tak terkecuali pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Jatim dapat dikatakan provinsi yang mensyukuri eksistensi para kyai yang mengiringi sejarah bangsa Indonesia. Dari eksistensi Kyai ada ponpes yang kemudian membentuk generasi penerus dari pewaris pendahulu kita,” kata Emil.
Untuk mendukung pendidikan berbasis pesantren, Emil bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan Perda Jatim No 3 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Pengembangan Pesantren sebagai bentuk dukungan nyata dari sisi kebijakan terkait pengembangan pendidikan berbasis pesantren.
Pemberdayaan santri dan pesantren juga terus didorong melalui program Ekonomi Masyarakat berbasis Pesantren (Ekotren). Dari program tersebut ribuan lapangan pekerjaan berhasil diciptakan. Pemprov Jatim juga bisa menurunkan kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Selain itu, ia juga mendukung penuh pengembangan Halal Value Chain (HVC).
“Masih ada banyak santri-santri berkompeten di luar sana yang perlu kita dorong dan apresiasi. Jadi saya juga mengapresiasi INC yang konsisten menyelenggarakan ajang Santri of The Year ini sejak tahun 2016 silam,” tukasnya.
Berseiring dengan itu, Emil menyebut bahwa sumbangsih para santri dan ulama di Jatim sesuai dengan poin Nawa Bhakti Satya, yaitu Jatim Berkah. Poin ini sendiri menjunjung tinggi nilai kebhinnekaan, termasuk kesejahteraan para santri dan ulama.
“Dari kesembilan program kerja untuk mewujudkan Nawa Bakti Satya, Wagub Emil menuturkan bahwa ada Jatim berkah. Program Jatim Berkah bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, inovatif, terbuka, dan partisipatoris guna memperkuat demokrasi kewargaan untuk menghadirkan ruang sosial yang menghargai prinsip kebhinekaan,” sebutnya.
Ia pun menambahkan, sebagai umaroh di Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah dan dirinya senantiasa memohon doa restu serta bimbingan kepada ulama di Jatim.
“Selama saya mendampingi Ibu Gubernur, kami senantiasa memohon doa restu dan bimbingan kepada ulama sebagai bentuk upaya lahiriyah, dimana pembangunan bisa sejalan dengan upaya jalur langit. Harapannya melalui doa ini ada manfaat yang luar biasa bagi masyarakat Jawa Timur,” tuturnya.
Selain karena perhatiannya terhadap ekonomi syariah dan pesantren, sosok Emil sendiri berasal dari garis keluarga ulama besar yang ada di Jawa Timur seperti Mbah Muhammad Dardak Trenggalek dan Mbah Fathurrahman/Mbah Poleng Nganjuk.
Ia adalah keturunan Muhammad Dardak Trenggalek melalui darah ayahnya Alm. Achmad Hermanto Dardak. Adapun dari sisi mbah putri, Emil masih memiliki hubungan darah dengan mbah Fathurrahman/Mbah Poleng Nganjuk.
Bahkan, semasa menempuh pendidikan di Jepang, Emil dikenal sebagai salah satu pionir berdirinya pengurus cabang istimewa Nahdlatul Ulama Jepang pada tahun 2006-2007.
Sementara itu, perwakilan dari MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengucapkan selamat kepada para pemenang Santri of The Year 2023. Menurutnya ajang ini dimaksudkan untuk mengapresiasi para tokoh yang telah memberikan sumbangsih dan karyanya bagi pembangunan bangsa.
“Mereka adalah tokoh yang telah memberikan sumbangsih dan kontribusi baik berupa gagasan maupun karya dan prestasinya bagi pembangunan bangsa,” ujarnya.
Dalam ajang ini terdapat 13 kategori penghargaan yakni Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Nasional, Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Provinsi, dan Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Kabupaten. Kemudian, Santri Inspiratif Bidang Seni dan Budaya, Santri Inspiratif Bidang Dakwah, Santri Inspiratif Bidang Pendidikan, dan Santri Inspiratif Bidang Wirausaha.
Lalu Pesantren Salaf Inspiratif, Pesantren Modern Inspiratif, Pesantren Entrepreneur Inspiratif, dan Pesantren Takhassus Inspiratif. Semua pemenang dipilih langsung oleh masyarakat melalui sistem voting. Total masyarakat yang melakukan voting mencapai 500.000 orang. Sedangkan khusus untuk penghargaan kategori Santri Mengabdi Sepanjang Hayat dan Pahlawan Santri dipilih langsung oleh dewan INC. (tok/kun)
BACA JUGA: Dijagokan Jadi Cawapres Prabowo, Emil Dardak Malah ke Korea
—
Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp