Tebalkan Predikat Kota Inklusif, Kota Malang Bawa Pulang Penghargaan Piagam Pelayanan Publik. 👇
Malang (beritajatim.com) – Predikat Kota Malang sebagai kota inklusif semakin tebal. Terbaru, Pemerintah Kota Malang menerima piala dan piagam penghargaan pelayanan publik tahun 2023 atas inovasi metode pendidikan inklusi Jarik Ma Siti.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung Menteri PAN RB, Abdullah Azwar Anas kepada Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Selasa (21/11/2023) kemarin.
Usai menerima penghargaan itu, Wahyu menuturkan capaian dan inovasi seperti Jarik Ma Siti dan sederet inovasi lainnya telah dirasakan langsung kelompok rentan di Kota Malang. Inovasi ini tumbuh atas kesadaran menciptakan ekosistem perkotaan yang semakin inklusif.
Baca Juga: Gerakan JagaPemilu Dideklarasikan 100 Tokoh Nasional, Masyarakat Diajak Kawal Pemilu 2024
“(Penghargaan, red.) ini juga menguatkan kita, Kota Malang sebagai kota inklusi. Karena dengan penghargaan yang diraih sebelumnya yang memang terkait (layanan) disabilitas,” kata Wahyu.
Wahyu sendiri memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman tata kota. Dia begitu paham cara pendekatan pembangunan inklusif hingga memiliki relasi strategis dalam merangkul semua pihak. Termasuk dalam mengurangi jumlah penduduk miskin melalui kesempatan kerja, akses terhadap kesempatan ekonomi, dan jaring pengaman sosial.
“Harapan saya, menjadi bukti bahwa ada perhatian, pemerintah hadir disana. Dan tidak membeda-bedakan antara yang umum dan disabilitas,” ujar Wahyu.
Raihan prestasi Jarik Ma Siti sebagai Top 45 Inovasi Nasional 2023 sekaligus menjadi episode terkini dari sederet terobosan inklusif sebelumnya.
Baca Juga: Bawaslu Magetan: Saat Kampanye Ada Potensi Sengketa Antar Peserta Pemilu
Diantaranya inovasi layanan bagi difabel netra (BREXIT) di puskesmas, layanan pojok braille perpustakaan, dokumen kependudukan braille, dan layanan inklusi braille (Libra) untuk berbagai perizinan.
Benang merah dari pelbagai layanan inklusif tersebut adalah kolaborasi peran para pihak. Kusiyah, mewakili para tenaga pendidik yang tergabung dalam tim inovator Jarik Ma Siti mengamini bahwa keberhasilan inovasinya tidak lepas dari peran serta banyak pihak.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat usai terima penghargaan predikat kota inklusif.
“Alhamdulillah, kami bersyukur, prestasi Jarik Ma Siti buat kami adalah prestasi dan motivasi bersama. Terimakasih untuk semua dukungan. Dan kami siap untuk terus memberikan pelayanan terbaik untuk semua siswa, reguler dan istimewa”, ujar perempuan berhijab tersebut.
Secara khusus Menteri PANRB turut menitipkan harapan pada Kota Malang untuk terus berinovasi pada sisi-sisi yang memberi dampak nyata pada empat agenda prioritas nasional.
“Inovatif, kreatif. Tapi yang paling penting adalah bagaimana pelayanan berdampak, menurunkan kemiskinan, meningkatkan investasi, belanja di katalog (lokal) meningkat. Dan digitalisasinya juga jalan,” ujar Anas. (Luc/ian)
—
Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp