Skip to content

Warga Blitar Keluhkan Pencemaran Debu yang Ditimbulkan dari Pembangunan Lapas Fisherman’s Friend

  • by

Warga Blitar Keluhkan Pencemaran Debu yang Ditimbulkan dari Pembangunan Lapas. 👇

Blitar (beritajatim.com) – Warga RW 11 dan 12 Lingkungan Sentul Kota Blitar mengeluhkan adanya pencemaran debu yang ditimbulkan dari proyek pembangunan Lapas Kelas II B Blitar yang baru. Sejak proses pengurukan dan land clearing dilakukan, banyak debu yang beterbangan ke lingkungan warga.

Hal itu pun diprotes oleh warga, karena debu yang beterbangan ke permukiman bisa menimbulkan efek negatif untuk kesehatan. Warga pun meminta agar proses pembangunan Lapas Kelas II B Blitar yang saat ini memasuki tahap pengurukan dan land clearing bisa dievaluasi kembali agar tidak menimbulkan pencemaran debu.

“Debu-debu ini beterbangan hingga radius 50 meter, selain itu suara bising saat penurunan pasir dan getaran yang terasa juga sangat mengganggu apalagi waktu malam hari juga terus beroperasi,” kata Slamet ketua RW 11 Lingkungan Sentul Kota Blitar, Selasa (31/10/23).

Selain itu warga mengeluhkan adanya kebisingan suara yang ditimbulkan dari pengerjaan proyek strategis nasional tersebut. Keluhan warga timbul karena sebelum pengerjaan tidak ada sosialisasi yang dilakukan oleh pihak pelaksana terkait dampak dari proyek pembangunan Lapas Kelas II B Blitar tersebut. “Ya jika tidak bisa dihentikan minimal dikurangi dulu, kami warga juga tidak diberi sosialisasi terlebih dahulu. Jadi tau – tau sudah ada pembangunan berlangsung” pungkas Slamet.

Hal serupa juga disuarakan oleh Ketua RW 12 Lingkungan Sentul Kota Blitar, Lilik Kartikawati. Menurut Lilik selama ini pihak pelaksana proyek tidak pernah memberikan sosialisasi kepada warga terkait dampak yang ditimbulkan.

Selain itu warga RW 12 juga mengkhawatirkan terjadinya banjir saat musim hujan mendatang, lantaran saluran irigasi yang melintas di proyek tersebut ikut diuruk dengan tanah. Kekhawatiran warga itu didasarkan pada posisi geografis pemukiman warga yang berada lebih rendah dari saluran irigasi dan proyek.

Warga juga menyayangkan pengerukan saluran irigasi tersebut. Pasalnya saluran irigasi tersebut selama ini digunakan untuk mengairi sawah milik warga. “Sebentar lagi kan musim hujan mas, lha ini saluran irigasinya tertutup sedangkan posisi lahan warga lebih rendah, jadi kami juga takut air akan meluap ke rumah warga sekitar dan itu juga jalur irigasi ke sawah-sawah,” kata Lilik.

Mendapati laporan tersebut Komisi III DPRD Kota Blitar langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Kelas IIB Blitar, Proyek tersebut berlokasi di Lingkungan Jatimalang, Kelurahan Sentul Kota Blitar. Senin (30/10/2023)

Ridho Handoko, Komisi III DPRD Kota Blitar, mengungkap bahwa keluhan dari masyarakat memang terbukti benar adanya saat dilihat langsung di lokasi. Saluran irigasi yang ikut tertimbun dan debu – debu yang beterbangan di sekitar area proyek menjadi hal utama yang nampak di tempat pembangunan berlangsung.

“Ini tadi saya mendapat keluhan dari masyarakat, setelah saya lihat secara langsung memang benar banyak faktor yang bisa berdampak pada warga sekitar. Ditambah terkait pembangunan proyek ini tidak ada sosialisasi untuk warga sekitar sebelumnya,” ujar Ridho. (owi/kun)

BACA JUGA: Kejari Blitar Bakal Selidiki Kasus Sewa Rumdin Wabup


Ikuti kami di 👉https://bit.ly/392voLE
#beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp